Laporan Praktikum Mikrobiologi
PEMBUATAN
MEDIA
OLEH:
Nama : Sakirin Manik
Nim : 1305105010029
Kelompok : III (tiga)
Kelas : Selasa (12.00-13.45)
Mengetahui,
Darussalam, Oktober 19, 2014
asisten:
Praktikan
( )
(Sakirin Manik)
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Media
adalah suatu subtrak dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan
lingkungan hidupnya. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatubahan yang
terdiri atas campuran nutrisi yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi medi berupa molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu media cair (liquid medium),
media semi padat (semi solid medium),
dan media padat (solid medium).
Sedangkan media berdasarkan komposisi atau susunan bahannya yaitu media
sintesis, media non sintesis, dan media semi sintesis.
1.2.
Tujuan
Untuk
mempelajari jenis-jenis media untuk pertumbuhan mikroorganisme serta
mempraktekkan pembuatan media.
1.3.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Selasa,14 Oktober2014 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung
untuk pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Media biakan terdiri dari garam
organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain
itu, dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa
kompleks lainnya (Soeryowinoto 1985).
Unsur karbon yang digunakan
oleh mikroorganisme dapat berupa pancaran atau cahaya yang disebutfototrof dan jenis kemototrof yang menggunakan hasil oksidasi
senyawa-senyawa kimia dalam media untuk memperoleh energinya. Vitamin dalam
media biakan berfungsi membentuk substansi yang mengaktivasi enzim.
Mikroorganisme memperlihatkan gejala yang berlainan dalam pola pengambilan
nutrisi. Meskipun semua mikroorganisme membutuhkan vitamin dalam proses
metaboliknya, ada beberapa jenis mikroorganisme yang mampu mensintesis
kebutuhan vitaminnya sendiri dari senyawa-senyawa lain di dalam medium. Zat
pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik bukan hara dalam jumlah
sedikit tetapi dapat mendukung, menghambat dan merubah proses fisiologi
tumbuhan. Zat tersebut sangat diperlukan sebagai komponen medium bagi
pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahan zat pengatur tumbuh dalam
medium, pertumbuhan mikroorganisme sangat terhambat bahkan mungkin tidak dapat
tumbuh sama sekali (Hadioetomo, dkk. 1986).
Berdasarkan komposisi
nutrisinya, media terbagi menjadi tiga macam yaitu media alam, media semi
sintetik dan media sintetik. Komposisi media alam tidak dapat diketahui dengan
pasti setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung
pada asalnya, misalnya jagung, kentang, serangga dan rambut. Media semi
sintetik terdiri dari campuran antara bahan alami dengan bahan kimia yang
komposisinya dapat diketahui secara pasti, misalnya Potato Dextrose Agar (PDA). Media sintetik terbuat dari bahan
kimia yang komposisi dan konsentrasinya dapat diketahui dengan pasti, misalnya Czapek’s Agar (Gunawan dkk. 2006).
Saat ini media agar
merupakan media yang sangat umum digunakan dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk dilakukannya isolasi bakteri
dari suatu sampel, karakterisasi morfologi, sampai penghitungaan bakteri yang
dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni bakteri dan warna-warninya
mudah sekali dikenali dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrien
atau menambahkan indikator. Komposisi media bakteri dapat dimodifikasi sehingga
dapat digolongkan menjadi media umum, media selektif (bakteri tertentu saja
yang dapat tumbuh) dan media diferensial (bakteri tumbuh dengan memberikan
ciri-ciri tertentu) (Achmad, 2007).
III.
METODOLOGI
3.1.
Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu kentang 200 g, glukosa 20 g,
agar 15 g, aquades 1 liter, ekstrak daging 3g, dan pepton 5 g, timbangan,
tabung reaksi, petridish, dan autoklaf.
3.2.
Skema Kerja
Pembuatan
media Potato DextroAgar (PDA)
Didistribusikan
kedalam tabung reksi 5 ml, jika ingin dibuat agar miring
|
|
Dituang kedalam
petidish sebanyak 15-20 ml
|
|
didinginkan sampai
suhu 45ÂșC
|
|
Campuran
disterilkan pada suhu 121 ÂșC selama
15 menit
|
|
Aquades 1 liter, glukosa, agar-agar
|
|
Ekstrak kentang
dipanaskan
|
|
Pembuatan
Media Nutrien Agar (NA)
Didistribusikan
kedalam tabung reksi 5 ml, jika ingin dibuat agar miring
|
|
Dituang kedalam
petridishsebanyak 15-20 ml
|
|
Didinginkan sampai
suhu 45 ÂșC
|
|
Campuran
disterilkan pada suhu 121 ÂșCselama 15 menit
|
|
IV.
PEMBAHASAN
Media diferensial mac
conkey berguna untuk membedakan
bakteri yang memecah laktosa (koloni merah muda) dengan bakteri yangtidak
memecah laktosa (koloni tidak berwarna). EMB Agar (Eosine Metylene Blue
Agar)
Digunakan
dalam diteksi dan isolasi bakteri patogen golongan enterobacteriaceae. Laktosa
dan sukrosa yang terkandung dalam medium ini membiarkan laktosa dan sukrosa
negatif dari shalmonellae dan shigellae untuk dibedakan dari laktosa positif
organisme coliform dan sukrosa positif, jenis flora ( sepertiProteus
vulgaris, Citrobacter, Aeromonashydrophilla). Pertumbuhan mikroorganisme
yang tidak diinginkan dan khususnya bakteri gram positif, dihambat oleh adanya
zat warna yang ada dalam media ini (Ermila, 2005).
Beberapa jenis media yaitu deMann
Rogosa Sharpe Agar (MRSA) bakteri yang tumbuh pada media ini adalah lactobacillus. Media APDA mikroorganisme
yang tumbuh adalah khamir. Enterobactericae tumbuh pada media Violet Ret Bile
Agar (VRBA). Media PGYA untukpertumbuhan khamir. Media EMBA (Esin Meythylene
Blue Agar) bakteri yang tumbuh p
aerugenosa. Media Mannitol Salt Agar (MSA) untuk identifikasi staphylococcus aureus.
Sedangkan media Bismut Sulfit Agar (BSA) untuk pertumbuhan salmonella sp.
Yang membedakan antara media
padat dengan media cair berdasarkan komposisi penyusunnya yaitu pada media cair
tidak terdapat bahan pemadat pada media tesebut. Sedangkan pada media padat,
disana terdapat bahan pemadat seperti milum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Bahan-bahan
pemadat itulah yang membedakan antara media padat dengan media cair.
Tidak semua mikroorganisme dapat
tumbuh pada media selektif karena pada media ini hanya digunakan untuk menyeleksi
pertumbuhan mikroba yangdiperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang
terdapat dalm bahan yang akan diperiksa.
Dengan penambahan zat-zat tertentu mikroba yang dicari dapat dipisahkan dengan
mudah.
Media selektif (selective medium) atau media
penghambat adalah suatu media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat
selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme lain sehingga dapat
mengisolasi mikroorganisme tertentu, dalam pengaplikasiannya media selektif
digunakan agar didapatkan mikroorganisme yang diinginkan atau yang dibutuhkan
si peneliti, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu,
yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri
gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat
tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme lain
dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan. Contoh media selektif yaitu Mannitol
Salt Agar (MSA) untuk identifikasi staphylococcus
aureus, medi buffered ekstrak ragi arang agar-agar bakteri yang rumbuh pada
media ini adalah legionella pneumophila,
dan media Xylose Lysine Deoxycholate (XLD)
bakteri yang tumbuh yaitu salmonella sp dan shigella sp.
V.
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari
praktikum Pembuatan Media adalah sebagai berikut:
1.
Tidak semua mikroorganisme dapat tumbuh pada media yang sama.
2.
Kapang dapat tumbuh dengan baik pada media agar kentang (PDA).
3.
Pada media cair tidak mengandung bahan pemadat
4. Alat yang digunakan pada pembuatan media
harus steril
5.
Salmonella sp dapat tumbuh pada media
Xylose Lysine Deoxycholate (XLD)
5.2.
Saran
Sebelum melakukan praktikum, asisten
lab harus menyiapkan terlebih dahulu perlengkapan praktikum, supaya praktikan
tidak disuruh keluar meninggalkan laboratorium walaupun sebentar untuk
mengambil bahan.
DAFTR
PPUSTAKA
Achmad.
1999. Media PertumbuhanMikroba.
Gramedia. Jakarta
Gunawan,dkk.
2006.Mikrobiologi. IPB Press. Bogor
Hadioetomo, dkk.
1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI
Press. Jakarta
Soeryowinoto. 1985. Budidaya
Jaringan dan Manfaatnya. UMM Press. Malang